RSS

My Mother and Me

Seperti puisi yang kutulis di postingan sebelumnya,
Puisi Untuk Ibunda
adalah merupakan penyampaian perasaanku pada beliau. Yah, sebetulnya itu mendadak dibuat, durasi 15 menit.. Gara-gara adikku yang ada tugas minta bikinkan puisi.
Sebenarnya, sudah dari pagi adikku minta tolong bikinkan puisi, tapi dari siang sore malam, aku bener-bener lupa. Dan baru saat hampir tengah malam jam 10 wita aku bikin... dan hasilny, ya gitu deh... kurang memuaskan, mungkin.

Ibuku bernama E... A..... Yang biasa kupanggil Mamah. Beliau hanya tamatan SMU, tapi lebih hebat mengoperasikan Microsoft Excel ketimbang aku. Tanggal lahir kita berbeda sehari loh, beliau tanggal 5 sedangkan aku 6. Aku mirip banget sama beliau, walaupun tidak dapat dipungkiri, Mamah lebih cantik. Tapi kami sama-sama suka membaca.
Oh ya, sebetulnya banyak cerita antara aku dan Mamah, cuma apa muat yah kalau diposting di sini? Saking banyaknya, hehehe. Well, mungkin bukan masalah kapasitasnya, tapi akunya ini sanggup apa enggak ya nulis beribu karakter? Oh, membayangkannya aja bikin sakit perut. Aku menyerah.

Seandainya aja perekam memori, tinggal aku duduk diam, dan alat itu akan bekerja untuk menyadap kenangan,,, Ah... ngaco, mana ada yang seperti itu.

Bismillah..
Dan ini adalah puisi untuk Mamah...


Mama... :)

Tak ada kata yang bisa mengukir indahmu..

Aku pun bukanlah pujangga yang sangup merangkai kata..

Aku hanya puterimu, yang haus kasih sayang..

Yang terkadang iri dengan adikku semata wayang,

Deng Bagus Yusuf, kau lebih diperhatikan rupanya..

(terdengar nada iri remang-remang dari kejauhan) hehe



Mama...

Rasa terimakasihku padamu ini, mungkin

tak sebanding dengan apa yang telah kauberi,

Semenjak aku masih dalam kandungan,

Dengan sabar Engkau membimbingku,

Dan sekarangpun aku masih perlu bimbinganmu..



Dari jauh sini, di kota kenangan mama & papa..

Kuutarkan rasa sayangku padamu,

Yang mungkin pernah kuungkapkan dengan lisan,

Namun belum genap dengan perbuatan..

Dengan terpaan angin sayang,

Dengan hembusan napas rindu,

Dengan segenap tangis bahagia,

Aku hanya ingin menuliskan,

“Mama, Kau cinta pertama dan Terakhirku”


Sekian.

Tapi, dalam dua tahun belakangan ini, sangat sedikit ceritaku bersama mamah... Mungkin karena aku berada di perantauan... Dan aku... kangen... Kengen Mamah... Kangen Rumah...
Hauaaaaaaauuuaaaa hiks hiks nangis darah

SABAR.

SABAR.

SABAR.

Akhir Juni aku pulang. Masih 25 hari lagi, tapi, aduhhh... Mamah...

Kalau saat ini, aku lagi menghadapi minnggu tenang. Karena minggu depan sudah UAS. Mah, minta doa restunya yaahhh...

semoga manfaat ^^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Jadilah SaMoNa (Sahabat Mom Anna)