RSS

9 Secrets of Benzene (C6H6) ~ Did You Know?

Gaya banget yah judulnya, gimanaaaaaa gitu.
Hehehe. Berasa jadi orang smart yang juga jago english.
Yah gapapa lah, kan sekali-kali, salah juga paling ada yang ngoreksi...
#ngeles

Ngomong-ngomong soal Benzena, jadi mengingat sama Mata Kuliah Kimia Organik. Eumm... Masa itu... Aduhhhh... Kembali mengingat masa-masa di Semester satu yang kelam kalem... Jaman-nya masih jadi Maba (Mahasiswa Bangga) tuh, belum punya teman/kenalan banyak, yang ada juga bisa dihitung dengan jari tangan-kaki. Jaman lagi labil dan penuh perhitungan dalam hal apapun. Weissssss, bahasanya.
Intinya ya, jaman ora enag (jare wong jowo).
Hehehe, gak gitu-gitu juga denk...

Wait. Memangnya situ kuliah ngambil jurusan apa sih kok ada Kimia Organik-nya?

Ngmabil jurusan.... Eummm...
Gini deh, ta jelasin...
Silahkan baca judul blog ini: Anna's Life & Chemical Engg
Review...
Anna itu adalah nama panggil saya sendiri yang secara tidak langsung sedang berkehidupan mapan, langgeng, mesra, dan sejahtera dengan si CHEMICAL ENGG (ENGG = ENGINEERING) yang tak lain dan tak bukan adalah Teknik Kimia.

Oh, Tekkim... So, Whats the Secret of Benzene?

Sebelumnya perhatikan dulu nih gambarnya yang mempesona indahnya ini...


Nah... Berikut ini adalah rahasianya..
Cekidot yah,,,
1. Seperti layaknya makhluk hidup, Benzena ini memiliki nama yang berbeda-beda. Selain disebut dengan Benzena yang tak lain dan tak bukan adalah nama panggilannya di Indonesia, dia dipanggil dengan nama trivialnya adalah Benzol. Apa sih trivial? Trivial itu berarti nama dagang-nya, biar gampang gitu kali ya, satu untuk semua menyebutnya seperti itu. Nama spesialnya di dunia (IUPAC) adalah 1,3,5-sikloheksatriena. Nah, kalau panggilannya dalam English itu adalah Benzene.

2. RM (rumus molekul) dari Benzena adalah C6H6, 6 karbon dan Hidrogen. Dimana tiap unsur C (karbon) ini memiliki ikatan yang khusus dengan unsur H (hidrogen). Khusus dalam artian, dimana H(Husband)yang sudah memiliki ikatan sah dengan C(CuteWoman) ini akan tetap setia menemani C hingga akhir hayat mereka.

3. Benzena yang terdiri dari pasangan C-H ini tidak akan pernah bertukar antara satu dan lainnya, mungkin antar C-H nomer satu tidak akan mengusik pasangan C-H tetangganya atau diseberangnya hingga kehidupan keenam pasangan ini sungguh langgeng, aduhai, mesra, dan berbahagia. Romantisnyaaa... #ganyambung

4. Benzena memiliki 3 macam C yang berikatan rangkap 2 dan juga 3 macam rantai tunggal. Intinya, pasangan C-H pasti mmiliki 2 tetangga yang sebelah kanannya rangkap 2 dan sebelah kirinya adalah rantai tunggal.
Ini ilustrasinya:

5. Benzena itu... Aromatis lho! Karena memiliki wangi yang khas(aromatis), jadi kalau kita tanpa sadar menghirupnya di udara, rasanya seperti harum... Jadi pengen makan cemilan, laper. Hehehe, soalnya manis gitu aromanya. Kadang kepikirian bikin Pabrik Parfume dengan bahan baku Benzena. Cuman, halal gak ya?

6. Benzena bersifat siklik. Dari penjelasan nomer 4, ternyata lokasi rangkap 2 maupun tunggal ini bisa berpindah sesuka hati. Tergantung suasana sekitar, suhu, lingkungan, pH, dan kelembaban. Siklik ini merupakan perpundahan rantai yang rangkap 2 yang berputar.

7. Be danger! Benzena ini tidak kasat mata lho, jadi jangan sampai dialiri PANAS. Waow, ngeri donk yah? Hati-hati aja, apalagi Benzena ini kan tidak brwarna, jadi jangan main senggol. Kalau semakin panas suasananya apalagi sampai terbakar, warna nyala apinya samar-samar terlihat. Bayangkan saja seramnya, semisal tangan anda terbakar Benzena sedangkan anda hanya kepanasan dan tidak menyadari hal itu!!!

8. Selepas dari hal-hal yang romantis, mesra, magis, wangi, dll, ternyata antara C yang satu dan yang lima lainnya ini bisa berantem loh. Coba deh baca ulang penjlasan nomor 6, yang tadinya rangkap 2 (hubungan dekat)jadi berubah rangkap 1 (rada renggang), dimana ada penurunan tingkat rantai yang mungkin sama dngan tingkat perasan. Hehehe. Yahhh,,, kendatipun demikian ada suatu waktu dimana rantai yang tunggal bisa menjadi kembali rantai 2 (semakin akrab), tergantung kondisi lah... Kayak hubungan pertemanan manusia, yah?

9. Dan terakhir, setelah saya kebingungan musti menulis apa tentang si benzena ini, akhirnya search tentang benzena dan mendapatkan pernyataan brikut ini. Semoga saja ini adalah informasi yang aktual terparcaya >>>
(Benzena ditemukan pada tahun 1825 oleh seorang ilmuwan Inggris, Michael Faraday, yang mengisolasikannya dari gas minyak dan menamakannya bikarburet dari hidrogen. Pada tahun 1833, kimiawan Jerman, Eilhard Mitscherlich menghasilkan benzena melalui distilasi asam benzoat (dari benzoin karet/gum benzoin) dan kapur. Mitscherlich memberinya nama benzin. Pada tahun 1845, kimiawan Inggris, Charles Mansfield, yang sedang bekerja di bawah August Wilhelm von Hofmann, mengisolasikan benzena dari tir (coal tar). Empat tahun kemudian, Mansfield memulai produksi benzena berskala besar pertama menggunakan metode tir tersebut. By Wikipedia
)


Hmmm.... Begitulah Rahasia seputar Benzena menurut versi On My Blog ^^

Sumber: Mengenang kembali ingatan sewaktu duduk di semester 1 kelas 3 SMA dan Kuliah pada Semester 1 pula. Terimakasih oh Guru...

*Mohon maaf apabila ada kesalahan pada penulisan, tolong diralat. Mengingat bahwa saya hanya menulis apa yang saya pelajari (1 s/d 8)di masa lampau ini bisa saja terjadi Error Data dari Hardisk Memori Otak. Hehehe

Pesan Terselubung: Hei keluarga besar Benzena -ku nun jauh di sana saat ini, adakah diantara kalian memiliki salah satu rahasia di atas sana? Kalau aku sih, paling suka sama yang nomor 2. Aku pesen H yang sholeh, pintar dan mapan. Aamin...

semoga manfaat ^^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Olimpiade Sains Nasional Tingkat SMA (sederajat)

Olimpiade? What?
Aduh… Males belajar ahhh...


Buka buku lagi, buku lagi...

Yap, memang kalau mendengar yang namanya olimpiade atau segala jenis kompetisi per-orangan yang memerlukan kemampuan akademis, kebanyakan akan merasakan yang namanya keraguan. Yah, gimana gitu rasanya, paham aja deh ya, rasanya tidak sanggup untuk dituliskan apalagi di-lisankan.

Anyway, kok gitu sih? Aku sendiri pun bertanya-tanya dalam bingung hingga beberapa periode ini rupanya diriku dengan tanpa sadar sudah berpikir dan menelaah sambil melakukan hipotesa serta pra-penelitian(apa ini maksudnya?), dengan judul pertanyaan:

“Mengapa 80 % dari siswa/i SMA sederajat lebih cenderung tidak ingin berpartisipasi pada kompetisi perorangan sejenis olimpiade dalam bidang akademis?”

Dan survei membuktikan bahwa mereka menjawab…

Sebentar!!!! Interupsi.
Bidang akademis ini maksudnya apa ya?


Oh... Akademis ini maksudnya dalam bidang ehmm… Yang sifatnya berbau akademis gitu lah… Eummm… Anu… Hmmmm… Yang mungkin seperti…

Seperti… matematika, Biologi, Kimia, Fisika? Gitu?

Yap. Betul sekali. Sejenis itu lah...

Tulis gitu aja kok repot. Lama amat.

Yak ampuun… Gugup nih. Jangan memotong tulisan lah, ntar ngelantur. Intinya ya, kompetesi sejenis olimpiade dalam bidang akademis (cc: science, social, etc).

Oke. Diterima lah alesannya, meskipun gak masuk akal. Well, tadi katanya 80 % yah yang ada pada pertanyaan di atas? Nah terus, yang 20% nya ini apa? Abstain?

Bukan. Yang 20 % ini yang ikut berpartisipasi dalam kompetesi dengan kemuan sendiri. Yah memang beragam alasan mereka ikut ini, tapi menurut saya, ikut berpartisipasi menjadi peserta saja sudah cukup membanggakan, yang menandakan bahwa orang tersebut berani bertempur di medan perang dalam melawan keburukan serta meneruskan kebaikan(ngelantur). Menang dan kalah menurut saya tidak masalah. Karena sejati-nya adalah, apabila menang akan menambah ilmu, tapi kalau kalah maka bisa menjadi pengalaman yang berharga. Iya tho?

Oh ya, sekilas info aja nih, alhamdulillah pada tahun 2008 (kelas 2 SMA)kemarin saya mengikuti seleksi Olimpiade Sains Nasional Bidang Kimia (Tingkat sekolah) dan lulus untuk mewakili sekolah (SMAN 1 Sampit) bersama 3 orang teman lainnya untuk mengikuti tahap kedua di Tingkat Kabupaten. Namun H-2 yaitu pada tanggal 7 April, bertepatan dengan perjalanan saya menuju Pelatihan Olimpiade, saya mengalami musibah yang telah saya ceritakan pada postingan sebelumnya:
Musibah adalah Anugrah.
Sempat pasrah karena mungkin saya akan digantikan dengan yang lain posisi-nya ini. Namun Allah SWT dengan Kuasa-Nya menunda waktu seleksi tersebut, yakni yang semula tanggal tanggal 9 April berganti menjadi pada tanggal 12 April. Alhamdulillah, saya dapat mengikuti kompetesi ini walaupun dengan tanpa persiapan apapun serta dalam keadaan tangan kiri tidak berfungsi sebagai mestinya, karena dipasang gyps yang masyaAlloh beratnya tak terkira. Dan hasilnya? Alhamdulillah, meski bermodal optimis saya dapat juara 2 harapan. Sempat sedih karena tidak bisa 3 besar untuk dikirim ke Palangkaraya (Ibukota Kalimantan Tengah) untuk seleksi tingkat Provinsi. Hiks, namun dengan begini saya...

Stop! Stop! Kok malah curhat sih?

Astagfirulloh, jadi lupa deh, maaf maaf. Makanya, Jangan banyak nanya lagi yah.
Well, kembali ke levie.

Oke, lanjut…

Jadi… Hasil jawaban dari 80% siswa/i pertanyaan nan jauh di atas sana adalah sebagai berikut:

1. Tiap hari Senin s/d Sabtu itu adalah jadwal mati untuk mata pelajaran sains maupun sosial. So, what olympiade for? Bikin stress aja. Menambah jam untuk belajar donk, ya? Kami perlu refresh, plissss.(15 %)

2. Terus terang saja yah, bayangkan bila kami yang jumlahnya banyak ini juga ikut berkompetisi? Apa jadinya? Kemungkinan mereka yang memang dengan tulus sepenuh hati menjadi peserta olimpiade ini kalut karena jumlah pesertanya membludak. Alhamdulillah kalau mereka yang menang, nah kalau misalnya kami yang menang? Bagaimana perasaan mereka yang sudah optimis dan belajar sungguh-sungguh harus menerima kenyataan pahit karana kami kalahkan? Dan bagaimana nasib kami menghadapi tahap olimpiade selanjutnya? Malah jadi melakukan tindakan yang membuat 2 belah pihak yeng terdiri dari beberapa manusia akan merasakan hal yang tidak nyaman, bukan? Solusinya gimana coba? (5 %)

3. Tiap orang memiliki kreatifitas dalam menjalani hidup dan berHAK memilih kemempuannya untuk hal kebaikan. Ada yang masuk golongan akademis, sport, dan seni. Nah, kalau kami yang lebih cenderung masuk sport atau seni, masa’ (dipaksa) juga ikut berkompetisi dalam bidang akademis? Kan jadi salah jurusan. Jadi, hargai HAM yang kami pilih. Okay. (10%)

4. Bentar, kalau misalkan menang kami nanti dapat apa yah? Beasiswa atau berupa barang berharga? Kira-kira dapet berapa, ya? Maaf aja ya, bukannya matre, tapi gini mba, mas… Kemarin teman saya menang tanding olahraga, dia menang dan dapat 85 juta loh tunjangan hidupnya-nya. Terus tetangga saya kemarin habis selesai syuting dia dapet 90 juta tuh. Nah kira-kira kalau saya menang tingkat nasional, saya dapat berapa ya? Yah, gak usah muluk-muluk lebih banyak lah. Hmmm… 60 juta aja, nyampe gak kira-kira? Masalahnya, kalau gak ya berarti maaf, kami gak bisa ikut berpartisipasi nih. Soalnya lagi perlu uang, jadi ga bisa habisin waktu untuk begituan. (20%)

5. Maaf mbak, mas, om, tante, nenek, kakek… Kami hanya tamatan SMP sederajat, tolong jangan tanyakan hal seperti ini. Tapi kalau memaksa, bolehlah biayai kami menempuh pendidikan selanjutnya agar bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan sepenuh hati dengan rasa syukur yang tek terhingga sepanjang masa. (30%)



Kira-kira seperti itulah tanggapan mereka yang berjumlah 80% tersebut menyikapi judul pertanyaan di atas.

Lalu, apa tanggapan anda sebagai pembaca?

semoga manfaat ^^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Jadilah SaMoNa (Sahabat Mom Anna)