RSS

Olimpiade Sains Nasional Tingkat SMA (sederajat)

Olimpiade? What?
Aduh… Males belajar ahhh...


Buka buku lagi, buku lagi...

Yap, memang kalau mendengar yang namanya olimpiade atau segala jenis kompetisi per-orangan yang memerlukan kemampuan akademis, kebanyakan akan merasakan yang namanya keraguan. Yah, gimana gitu rasanya, paham aja deh ya, rasanya tidak sanggup untuk dituliskan apalagi di-lisankan.

Anyway, kok gitu sih? Aku sendiri pun bertanya-tanya dalam bingung hingga beberapa periode ini rupanya diriku dengan tanpa sadar sudah berpikir dan menelaah sambil melakukan hipotesa serta pra-penelitian(apa ini maksudnya?), dengan judul pertanyaan:

“Mengapa 80 % dari siswa/i SMA sederajat lebih cenderung tidak ingin berpartisipasi pada kompetisi perorangan sejenis olimpiade dalam bidang akademis?”

Dan survei membuktikan bahwa mereka menjawab…

Sebentar!!!! Interupsi.
Bidang akademis ini maksudnya apa ya?


Oh... Akademis ini maksudnya dalam bidang ehmm… Yang sifatnya berbau akademis gitu lah… Eummm… Anu… Hmmmm… Yang mungkin seperti…

Seperti… matematika, Biologi, Kimia, Fisika? Gitu?

Yap. Betul sekali. Sejenis itu lah...

Tulis gitu aja kok repot. Lama amat.

Yak ampuun… Gugup nih. Jangan memotong tulisan lah, ntar ngelantur. Intinya ya, kompetesi sejenis olimpiade dalam bidang akademis (cc: science, social, etc).

Oke. Diterima lah alesannya, meskipun gak masuk akal. Well, tadi katanya 80 % yah yang ada pada pertanyaan di atas? Nah terus, yang 20% nya ini apa? Abstain?

Bukan. Yang 20 % ini yang ikut berpartisipasi dalam kompetesi dengan kemuan sendiri. Yah memang beragam alasan mereka ikut ini, tapi menurut saya, ikut berpartisipasi menjadi peserta saja sudah cukup membanggakan, yang menandakan bahwa orang tersebut berani bertempur di medan perang dalam melawan keburukan serta meneruskan kebaikan(ngelantur). Menang dan kalah menurut saya tidak masalah. Karena sejati-nya adalah, apabila menang akan menambah ilmu, tapi kalau kalah maka bisa menjadi pengalaman yang berharga. Iya tho?

Oh ya, sekilas info aja nih, alhamdulillah pada tahun 2008 (kelas 2 SMA)kemarin saya mengikuti seleksi Olimpiade Sains Nasional Bidang Kimia (Tingkat sekolah) dan lulus untuk mewakili sekolah (SMAN 1 Sampit) bersama 3 orang teman lainnya untuk mengikuti tahap kedua di Tingkat Kabupaten. Namun H-2 yaitu pada tanggal 7 April, bertepatan dengan perjalanan saya menuju Pelatihan Olimpiade, saya mengalami musibah yang telah saya ceritakan pada postingan sebelumnya:
Musibah adalah Anugrah.
Sempat pasrah karena mungkin saya akan digantikan dengan yang lain posisi-nya ini. Namun Allah SWT dengan Kuasa-Nya menunda waktu seleksi tersebut, yakni yang semula tanggal tanggal 9 April berganti menjadi pada tanggal 12 April. Alhamdulillah, saya dapat mengikuti kompetesi ini walaupun dengan tanpa persiapan apapun serta dalam keadaan tangan kiri tidak berfungsi sebagai mestinya, karena dipasang gyps yang masyaAlloh beratnya tak terkira. Dan hasilnya? Alhamdulillah, meski bermodal optimis saya dapat juara 2 harapan. Sempat sedih karena tidak bisa 3 besar untuk dikirim ke Palangkaraya (Ibukota Kalimantan Tengah) untuk seleksi tingkat Provinsi. Hiks, namun dengan begini saya...

Stop! Stop! Kok malah curhat sih?

Astagfirulloh, jadi lupa deh, maaf maaf. Makanya, Jangan banyak nanya lagi yah.
Well, kembali ke levie.

Oke, lanjut…

Jadi… Hasil jawaban dari 80% siswa/i pertanyaan nan jauh di atas sana adalah sebagai berikut:

1. Tiap hari Senin s/d Sabtu itu adalah jadwal mati untuk mata pelajaran sains maupun sosial. So, what olympiade for? Bikin stress aja. Menambah jam untuk belajar donk, ya? Kami perlu refresh, plissss.(15 %)

2. Terus terang saja yah, bayangkan bila kami yang jumlahnya banyak ini juga ikut berkompetisi? Apa jadinya? Kemungkinan mereka yang memang dengan tulus sepenuh hati menjadi peserta olimpiade ini kalut karena jumlah pesertanya membludak. Alhamdulillah kalau mereka yang menang, nah kalau misalnya kami yang menang? Bagaimana perasaan mereka yang sudah optimis dan belajar sungguh-sungguh harus menerima kenyataan pahit karana kami kalahkan? Dan bagaimana nasib kami menghadapi tahap olimpiade selanjutnya? Malah jadi melakukan tindakan yang membuat 2 belah pihak yeng terdiri dari beberapa manusia akan merasakan hal yang tidak nyaman, bukan? Solusinya gimana coba? (5 %)

3. Tiap orang memiliki kreatifitas dalam menjalani hidup dan berHAK memilih kemempuannya untuk hal kebaikan. Ada yang masuk golongan akademis, sport, dan seni. Nah, kalau kami yang lebih cenderung masuk sport atau seni, masa’ (dipaksa) juga ikut berkompetisi dalam bidang akademis? Kan jadi salah jurusan. Jadi, hargai HAM yang kami pilih. Okay. (10%)

4. Bentar, kalau misalkan menang kami nanti dapat apa yah? Beasiswa atau berupa barang berharga? Kira-kira dapet berapa, ya? Maaf aja ya, bukannya matre, tapi gini mba, mas… Kemarin teman saya menang tanding olahraga, dia menang dan dapat 85 juta loh tunjangan hidupnya-nya. Terus tetangga saya kemarin habis selesai syuting dia dapet 90 juta tuh. Nah kira-kira kalau saya menang tingkat nasional, saya dapat berapa ya? Yah, gak usah muluk-muluk lebih banyak lah. Hmmm… 60 juta aja, nyampe gak kira-kira? Masalahnya, kalau gak ya berarti maaf, kami gak bisa ikut berpartisipasi nih. Soalnya lagi perlu uang, jadi ga bisa habisin waktu untuk begituan. (20%)

5. Maaf mbak, mas, om, tante, nenek, kakek… Kami hanya tamatan SMP sederajat, tolong jangan tanyakan hal seperti ini. Tapi kalau memaksa, bolehlah biayai kami menempuh pendidikan selanjutnya agar bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan sepenuh hati dengan rasa syukur yang tek terhingga sepanjang masa. (30%)



Kira-kira seperti itulah tanggapan mereka yang berjumlah 80% tersebut menyikapi judul pertanyaan di atas.

Lalu, apa tanggapan anda sebagai pembaca?

semoga manfaat ^^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3 comments:

Anggi Setyawan mengatakan...

wah aktif menulis skrg mbak Choir.

Kl saya terakhir ikut olimpiade aneh-aneh gt SMP. SMK fokus organisasi.

tapi sekarang ga ada manfaatnya tuh piagam2. kuliah jg selangit.

:D

minipedia mengatakan...

nomor 2 kak...
hhe... :D

Anna Al Choirunnisa mengatakan...

@anggi: Yah... Iseng2 aja nulis pas ada internet gratisan,, hehe

wah, Berarti termasuk orang yg aktif mas anggi ini, saya malah baru mengenal benar2 yg namanya kompetisi dan organisasi ini ya pas lulus SMS, hehe
maksudnye kuliah selangit apa ya? Ndak mudeng, hehe

@dicky: eh, kok pilih nomer 2, ga boleh nyontek loh. Tentukan tanggapan sendiri...! Hehe

Jadilah SaMoNa (Sahabat Mom Anna)