RSS

Laporan Studi Banding

LAPORAN STUDI LAPANGAN
MUSEUM LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU
Diajukan untuk memenuhi tugas Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun Oleh :
Helda Niawanti (H1D109003)
Melisa Triandini M. (H1D109004)
Norhayani (H1D109005)
Choir Muizliana (H1D109021)
Dessy Triutami (H1D109034)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini sebatas pengetahuan dan kemampuan kami. Kami juga berterimakasih Ibu dosen Pendidikan kewarganegaraan yang telah memberikan tugas penyusunan laporan ini. Laporan ini disusun berdasarkan hasil studi literatur yang mengacu pada konsep yang telah ditentukan.serta hasil pengamatan langsung bertempatkan pada sebuah museum.
Kami berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai sejarah yang bise dikenang dalam bentuk kebendaan dan dapat diseksikan hingga saat ini Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah kami kerjakan ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang membacanya ini. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan, harap dimaklumi. Dan kami menyadari tulisan ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran yang membangun akan kami terima sebagai bahan perbaikan.

Banjarbaru, Mei 2010
Tim Penyusun

Cinta Tanah Air
Pada tanggal 13 Mei 2010, mahasiswa Teknik Kimia Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru melakukan studi lapangan ke museum Lambung Mangkurat Banjarbaru. Studi lapangan ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengetahui dan mengenal budaya dan sejarah Provinsi Kalimantan Selatan. Dengan mengetahui budaya daerah ini diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan rasa cinta dan rasa bangga terhadap budaya tanah air Indonesia, khususnya daerah Kalimantan Selatan.
Dalam museum Lambung Mangkurat Banjarbaru kita dapat melihat bagaimana awal mula para pahlawan dari Kalimantan Selatan memperjuangkan dan merebut kemerdekaan dari para penjajah. Berikut ini adalah salah satu replika bagaimana para pahlawan berperang di daerah perbatasan sungai Barito.

Sebelum Indonesia menjadi republik, Kalimantan Selatan dipimpin oleh seorang raja. Dengan silsilah sebagai berikut :

Salah satu pahlawan yang terkenal dari Kalimantan Selatan adalah Pangeran Antasari, ia sangat berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Kalimantan Selatan. Dan dia adalah salah satu orang yang paling dicari oleh para penjajah dengan harga kepala yang sangat mahal. Namun Pangeran Antasari meninggal bukan karena dibunuh tetapi karena menderita penyakit cacar.
Selain itu kita juga dapat melihat benda-benda peninggalan sejarah Kalimantan Selatan. Seperti dibawah ini,

Alat-alat ini terdiri dari keris, surat perjanjian dengan VOC dalam bahasa Belanda, parang dan lain-lain. Selain itu budaya daerah Kalimantan Selatan juga menyerap budaya daerah dari Timur Tengah yang disebut dengan akulturasi budaya. Hal ini dapat dilihat dari gambar di bawah ini,

Alat-alat ini digunakan sebagai penyajian makanan para tamu raja, ada juga tempat tidur raja yang sekarang ini dijadikan pelaminan saat pesta pernikahan masyarakat kalsel. Pelaminan biasanya oleh orang – orang banjar diletakkan di tawing halat. Terdapat juga peralatan sehari-hari yang sering dipakai raja seperti piring, mangkuk, tempat penginangan raja,.

Ini merupakan tempat singgasana sang raja pada saat berkumpul dengan prajuritnya. Di sebelah kanan ada gong guna alat pemanggil yang digunakan saat mengumpulkan para prajurit. Di sebelah kiri ada gong/alat musik tradisional yang dipakai konon untuk menidurkan sang bayi.

Merupakan alat music tradisional yang pengeruhnya sudah bercampur dengan adat jawa.

Di sini ada beberapa fosil hewan-hewan yang sudah diawetkan seperti buaya, ular, kadal, landak, yang merupakan khas Kalimantan.

Ini merupkan miniature kecil dari rumah adat tradisional Kalimantan yang kerap disebut bubungan tinggi.

Ini merupakan suatu replica dalam rumah adat banjar bubungan tinggi bagian tawing halat.

Gambar ini adalah suatu wadah untuk menangkap ikan-ikan di sungai/rawa, di mana ikan ini adalah merupakan hidangan istemewa para raja dan tamu-tamu raja.

Merupakan tempat tidur beserta kelambunya, tempat ini digunakan untuk tempat tidur utama bagi raja dan permaisurinya.

Merupakan contoh kerang-kerang yang ditemukan di pantai.

Akhir kata, kami ucapkan rasa terimakasih atas kunjungan yang sengat bermanfaat bagi kami ini. Semoga laporan kunungan studi lapangan kami buat ini bias bermanfaat baik untuk kami maupun sang pembaca.

semoga manfaat

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 comments:

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum mbak choil

Jadilah SaMoNa (Sahabat Mom Anna)