Tugas Mata Kuliah
Kinetika dan Katalis
Rewrite by : C. M.
[Halaman 36-40]
Sebagai studi kinetik dari berbagai
jenis reaksi, semakin
jelas bahwa pembentukan produk akhir dari reaktan asli biasanya ada dalam serangkaian senyawa yang relatif. Dalam teori ini dapat
langsung disimpulkan bahwa ada sebuah mekanisme dari
persamaan laju reaksi. Titik-titik perhubungannya ini
diilustrasikan sebagai photochlorination gas propana, dengan raksi:
C3H8 + Cl2 è C3H7CI + HCl
Pada konsentrasi tertentu dalam stoikiometri dan aturan tak tentu ini ditemukan 1 tingkat pada urutan kedua klorin dan berdiri sendiri dari propana. Dengan konsentrasi (orde nol) sesuai
dengan persamaan laju reaksi. Namun, mekanisme sebenarnya dari reaksi ini mungkin
memerlukan banyak langkah yang terdiri dari reaksi inisiasi, dimana ada cahaya yang diserap, kemudian ada langkah yang
melibatkan radikal bebas C3H7 dan Cl, dan aturan terminasi di mana ada radikal yang dieliminasi.
Sebuah contoh yang didalamnya
terdapat keteraturan dan
stoikiometri ini adalah
identik, yaitu dekomposisi N2O5, dengan reaksi:
N2O5 è 2NO2
+ 1/2 O2
Ogg2 telah menemukan
bahwa urutan angka
ini dimulai dari yang awal adalah pada
N2O5, mekanisme dapat terdiri dari
tiga langkah:
1. N2O5 çè NO2 + NO3
2. NO2 + NO3 è NO + O + NO2
3. NO + NO3 è 2NO2
Jika langkah kedua adalah urutan kedua dan sangat
lambat, maka laju proses keseluruhan
akan sebanding dengan konsentrasi produknya. Selanjutnya, kesetimbangan akan cepat pada langkah
pertama, sehingga [NO2]
[NO3] akan sama dengan K1 [N2O5], dimana K1
adalah konstanta kesetimbangan untuk langkah pertama. Ini merupakan salah satu cara untuk mengasumsikan suatu langkah untuk reaksi keseluruhan berdasar ketergantungan
orde pertama yang dilihat dari tarifnya.
2-3 Hukum Arrhenius
Arrhenius dikembangkan dalam tingkat variasi pada temperatur. Jadi reaksi dapat ditulis:
A + B è C (2.1)
maka konstanta dari keseimbangan:
K
= [C]
[B] [A]
Karena proses dasar inilah, tingkat maju dan terbaliknya reaksi dapat
dirumuskan dengan stiokiometri pada nomor identik:
Forward rate = k2 [A] [B]
Reverse rate = k’1
[C]
Pada
kesetimbangan tingkat dua adalah sama besar.
k2
[A] [B] =
k’1 [C]
[C] = k2 = K
[B] [A]
k’1
Dimana A memberikan hasil berupa persamaan Arrhenius, dan C merupakan produk reaksi (2.1), dibentuk oleh dekomposisi dari bentuk aktif dari reaktan A dan B. Karena delta H adalah energi yang dibutuhkan untuk membentuk daerah diaktifkan dari A dan B (ekspresi Boltzmann) untuk fraksi molekul memiliki energi H lebih dari rata-rata energi sebelumnya, hingga nantinya akan memberikan
beberapa arti untuk energi E aktivasi dalam persamaan Arrhenius. Persamaan Arrhenius tidak memberikan dasar untuk mencari nilai E, namun menunjukkan bahwa energi aktivasi harus lebih besar dari panas reaksi keseluruhan, delta H, untuk kasus endoterm. Mengingat keberhasilan persamaan Arrhenius, telah ada banyak upaya untuk mengembangkan interpretasi teoritis untuk frekuensi.
semoga manfaat ^^
"Katalis hadirnya penuh misteri, bisa memppercepat reaksi apabila tepat, namun bisa menjadi bomerang apabila kurang atau berlebih, yang pas saja ya"
Calon Magister, 2011,
0 comments:
Posting Komentar